Bagaimana Merancang Business Plan, Event Plan, & Personal Plan Cukup Dengan 1 Halaman Kertas?

10.46 tahta 0 Comments


Business plan yang ditulis, biasanya menghabiskan 5-10 halaman kertas, bisa lebih. Padahal kalau digambar, bisa cukup dengan 1 halaman aja. 

Business plan yang ditulis pun cenderung membosankan. Selain semua dibuat urut dari bab I sampai bab akhir macam skripsinya mahasiswa, juga dirasa kurang interaktif, dan ujung-ujungnya ga dibaca. Sedangkan dengan menggambarnya, ada potensi untuk lebih menarik, interaktif, dan berujung pada deal.

Salah satu cara menggambarnya adalah dengan menggunakan tools, bernama: Business Canvas / Kanvas Bisnis. Mirip mindmapping sih, tapi sudah ada pola yang memudahkan kita untuk berpikir. Tools ini cukup simpel untuk bisa merangkum seluruh aspek bisnis secara overall. Sebetulnya ga terbatas harus bisnis komersil sih, bisa juga dimanfaatin buat ngerancang event atau organisasi sosial, atau untuk personal branding. Tinggal dimodifikasi aja.

Langsung aja, kita kenalin satu per satu komponennya, yang pertama adalah..

1. Customer Segments (Segmen Pelanggan)

Komponen ini menggambarkan sekelompok orang atau organisasi, atau komunitas konsumen yang ingin dijangkau oleh bisnis kita. Pertanyaan di komponen ini adalah : untuk siapa kita membuat produk / jasa kita? Siapakah pelanggan terpenting kita?

2. Value Propositions (Proposisi Nilai)

Di komponen ini kita harus bisa menjawab: value apa yang akan kita berikan ke pelanggan? Di antara beberapa masalah pelanggan, mana yang kita bantu selesaikan? Kebutuhan pelanggan manakah yang kita penuhi? Gabungan produk/jasa apakah yang kita tawarkan pada masing-masing segmen pelanggan?

3. Channels (Saluran)

Komponen ini membantu kita untuk memikirkan bagaimana kita bisa berkomunikasi dan menjangkau segmen pelanggan kita (Customer Segments) untuk memberikan produk/jasa kita (Value Propositions). Melalui saluran manakah mereka ingin dijangkau? Saluran mana yang terbaik dan paling efisien? Bagaimana kita mengintegrasikan saluran tersebut dengan kebiasaan pelanggan?

4. Customer Relationships (Hubungan Pelanggan)

Jenis hubungan apakah yang diharapkan masing-masing segmen pelanggan untuk kita bangun demi mempertahankan mereka? Lewat hubungan personal kah? Lewat komunitas kah?

5. Revenue Streams (Aliran Pendapatan)

Untuk value / nilai apa sajakah pelanggan benar-benar mau membayar? Dari mana saja sumber pemasukan kita? Bagaimana cara pembayaran mereka? Mekanisme penetapan harganya?

6. Key Resources (Sumber Daya Utama)

Sumber daya utama apa saja yang kita butuhkan untuk mendukung value produk / jasa kita? Untuk mendukung saluran distribusi kita? Untuk mendukung hubungan pelanggan kita? Sumber daya utama yang biasanya dibutuhkan untuk mendukung komponen bisnis adalah: fisik, intelektual, manusia, atau finansial.

7. Key Activities (Aktivitas Kunci)

Apa sajakah aktivitas kunci yang diperlukan untuk menunjang Proporsi Nilai kita? Saluran Distribusi kita? Hubungan Pelanggan kita?

8. Key Partnerships (Kemitraan Utama)

Siapa sajakah mitra utama kita? Siapa pemasok utama kita? Sumber daya utama apa yang bisa kita dapat dari mitra kita? Aktivitas Kunci apa yang bisa dilakukan mitra kita?

9. Cost Structure (Struktur Biaya)

Biaya terpenting apakah yang ada dalam model bisnis kita? Sumber Daya Utama manakah yang butuh biaya? Aktivitas Kunci manakah yang butuh biaya?

Nah, gabungan 9 komponen itulah yang disebut Business Canvas. Kalau digabung, jadinya gini:

Kita bisa bikin sesuai keinginan dan kreasi kita, selembar kertas dengan gambar yang representatif, tinggal kita lengkapi dengan presentasi secara lisan, contohnya:

Pada penerapan yang lain, bisa juga dengan menggunakan selembar kertas / papan tulis dan lembaran Post-It warna-warni. Kita bisa diskusi secara interaktif dengan partner bisnis melalui cara ini:

Dan, udah ada aplikasi mobile nya juga buat kita yang suka otak atik business canvas di tablet, download sekarang:

Cobain ya, bisa buat otak-atik business plan sendiri, atau nganalisa model bisnisnya kompetitor. Buat ngrumusin inovasi bisnis juga bisa. Koq bisa? Karena cukup dengan mengganti 1 komponen saja, misalnya: Segmen Pelanggan, sebenarnya akan mempengaruhi komponen lainnya: Saluran Distribusi bisa berubah, jenis Hubungan Pelanggannya ikut berubah, Revenue dan Cost juga begitu, karena memang komponen-komponen tersebut saling berhubungan.

Menariknya, kita bisa mulai dari komponen manapun, ga harus dari Customer Segment dulu. Dari produk / jasa (Value Propositions) yang kita punya dulu pun bisa, dari sumber daya (Key Resources) yang kita punya pun bisa. Ga perlu urut dan runut. Sekali lagi, karena mereka saling berhubungan. Seru kan?

Gimana, udah ada ide? Siap nggambarin ide itu di Kanvas Bisnismu? Good Luck! :)

0 komentar: